Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sistem
pengendalian motor listrik adalah salah satu bagian penting dari sistem otomasi
industri. Karena motor listrik mengisi hampir di semua sistem penggerak pada
peralatan atau mesin industri.
Metode
yang akan dibahas kali ini adalah dengan memanfaatkan sifat kelistrikan dari
kumparan yang ada di dalamnya untuk kendali motor listrik, yaitu hubungan
Star Delta.
Jika
motor induksi 3 phase dihubungkan ke sumber tegangan, data pada pelat nama
motor harus disesuaikan dengan sumber tegangan dan frekuensinya. Hubungan
diimplementasikan melalui enam terminal (versi standar) pada kotak terminal
motor dan perbedaannya antara dua jenis rangkaian, hubungan bintang (Star) dan
hubungan segitiga (Delta). Contoh untuk hubungan terminal motor ada pada gambar
di bawah ini.
|
Motor
Listrik hubungan Star |
|
Motor
Listrik Hubungan Delta |
Dari
2 kelompok gambar di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa hubungan Star memiliki
nilai arus motor yang sama dengan arus pada Line 3 phasa, sedangkan pada
rangkaian Delta memiliki arus motor akar 3 kali arus pada phasa.
Pengendalian
Motor dengan Star Delta
Hubungan
star dengan kebutuhan arus yang tinggi memberi hasil putaran motor listrik
dengan kecepatan rendah tapi memiliki torsi yang tinggi, hal ini cocok
digunakan untuk memulai putaran awal pada motor listrik. Sedangkan hubungan
delta membutuhkan arus yang lebih besar sehingga kecepatan putaran motor
listrik tinggi. Metode pengendalian motor listrik Star Delta mengkombinasikan 2
hubungan tersebut secara berurutan.
Pengendalian
Motor listrik dengan Star delta banyak digunakan untuk menjalankan motor
induksi rotor sangkar yang mempunyai daya di atas 5 kW (atau sekitar 7 HP).
Untuk menjalankan motor dapat dipilih starter yang umum dipakai antara lain :
saklar rotary Star Delta, atau dengan menggunakan rangkaian kontaktor magnet.
Gambar di bawah adalah rangkaian daya pengendalian motor listrik 3 phasa dengan
menggunakan rangkaian kontaktor.
Dari
gambar di atas dapat kita lihat rangkaian tersebut menggunakan 3 buah
kontaktor. Kontaktor 1 berfungsi sebagai penyalur daya utama ke motor untuk
masuk terminal utama, sedangkan kontaktor 2 dan 3 berturut – turut adalah
pemnyambung hubungan Delta dan Star.
Anda
perlu memperhatikan standar tegangan yang tertulis di name plate Motor listrik.
Jika pada name plate motor tertulis Delta/Star adalah 220/380 V, sedangkan
tegangan jala-jala yang tersedia sumber 3 fasa 380 V, maka motor tersebut hanya
boleh dihubungkan Star (Y) artinya motor berjalan normal pada hubungan Star
pada tegangan 380 V. Namun jika tegangan pada jala – jala tegangan 3 phasa
adalah adalah 220V, maka kita dapat menghubungkan Star atau Delta.
Berikut
ini adalah diagram kontrol untuk pengendalian motor listrik dengan Star Delta.
Rangkaian
di atas menggunakan 3 buah kontaktor dan 1 Timer (K4). Mula – mula motor
dihubungkan secara Star oleh kontaktor K1 dan kontaktor K3, sekaligus memberi
supply untuk Timer. Setelah setting waktu tunda Timer tercapai, kontak Timer
(K4) akan memutus supply untuk kontaktor K3 dan berganti menyuplai
kontaktor K2. Kombinasi K1 dan K2 akan menghubungkan motor secara Delta.