Jumat, 22 Mei 2020

Cara Kerja Rangkaian Power Supply Dengan Mosfet sebagai Power Final Driver


Memahami sistem kerja power supply dengan mosfet sebagai power final driver

Pada pembahasan kali ini , saya akan mencoba menjelaskan system kerja dari switch mode power supply ( SMPS ) dengan mosfet sebagai final driver-nya.

Silahkan perhatikan gambar  skematik diagram tv dibawah ini :



Terdapat sebuah Mosfet denagan tipe 7N65C yang sudah saya tandai dengan warna merah. Dan itulah yang dimaksud sebagai mosfet final driver.
Pada dasarnya,  system kerjanya hampir sama dengan SMPS yang menggunakan Transistor sebagai final driver seperti yang diulas pada artikel Memahami sistem kerja power supply dengan Final Transistor, perbedaannya terdapat pada rangkaian error amp yang dipakai.

                              I.            Line filter dan Rectifier

Rangkaian ini terdiri dari R539, C527 dan M502. Kemudian disearahkan dan difilter oleh rangkaian Main Rectifier yang terdiri dari, D528, D529, D530, D534, C523, C524 dan C522   (220uF/400V) untuk membuat tegangan B+ 308V.



                           II.            Start up circuit : 

Setelah tegangan B+ 308V cukup, tegangan ini dihambat oleh R534 kemudian oleh zener (D518 6V2) tegangan dibatasi pada 6V2 kemudian tegangan 6V2 ini digunakan sebagai tegangan StartUP melalui R533. Tegangan tersebut sudah cukup untuk memicu/menswitch IC501 7N65C untuk memulai self oscilation.



                        III.            Snubber circuit
 
Rangkaian snuber terdiri dari C520 (2n2/1n 2KV) dan R536. Jika Komponen R dan C ini bermasalah maka mosfet 7N65C akan cepat panas dan rusak.



                        IV.           Rangkaian Over Current Protection (OCP)

Rangkaian ini  terdiri dari T508 (A1015), T509 (C1815), R527, C519. Sedangkan R528, R529 dipakai untuk adjustment kepekaan OCP sekaligus sebagai jalur tegangan negatif yang menuju ke IC501 (power final).







                           V.          Osilator
 
Rangkaian osilator adalah rangkaian  penentu frekuensi/pulsa osilasi.  Terdiri dari L503, R525 dan C518 yang menjaga osilasi tetap pada frekuensi kerja.



 
                        VI.           Error Amp

Rangkaiannya error amp ini terdiri dari 2 rangkaian, masing-masing dipakai ketika standby dan ketika ON.
1.       Error Amp ketika standby menggunakan ZD514 (3V3), R524 (680), T507 (C1815) dan C517 (15n). 


2.       Error Amp ketika ON komponen utama terdiri dari IC504 (TL431), R543, R503, R542 dan R547, C528, R505, R504,  dan C529. Error Amp akan membandingkan tegangan output B+115V dengan tegangan referensi internal IC TL431.

Kerusakan yang sering terjadi pada blok Error amp ini adalah tegangan B+ 115 Volt  Naik atau kadang  drop.



Pembahasan lebih jauh tentang Error Amp, saya akan bahas pada artikel selanjutnya. Mudah-mudahan pembahasan yang saya sampaikan bisa dimengerti oleh sahabat Rekan Teknisi.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar