Resistor adalah Suatu komponen
elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang
akan mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Karena Resistor bersifat
Resistif maka komponen yang satu ini termasuk dalam kategori komponen pasif. Resistor
ini memiliki 2 pangkalan listrik yang dapat mengatur tegangan dan arus yang
mengalir dari satu pangkalan ke pangkalan yang lain.
Dengan
resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai
dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan
karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ī© (Omega).
Di
dalam rangkaian elektronika, resistor dilambangkan dengan huruf “R“. Dilihat
dari bahannya, ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain :
Resistor Carbon, Wirewound, dan Metalfilm. Ada juga Resistor yang dapat
diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer, Rheostat dan
Trimmer (Trimpot).
Untuk resistor jenis carbon maupun
metalfilm biasanya digunakan kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai
resistansi (tahanan) dari resistor. Resistor ini mempunyai bentuk seperti
tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran
membentuk cincin kode warna, kode ini untuk mengetahui besar resistansi tanpa
harus mengukur besarnya dengan ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar
manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association)
seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.
|
Kode warna resistor |
|
|
Besaran
resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang paling depan ke arah
cincin toleransi. Biasanya posisi cincin toleransi ini berada pada badan
resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol,
sedangkan posisi cincin yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian
pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut.
Kalau kita telah bisa menentukan mana cincin yang pertama selanjutnya adalah
membaca nilai resistansinya.
Jumlah
cincin yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya.
Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 cincin (tidak
termasuk cincin toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2%
(toleransi kecil) memiliki 4 cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Cincin
pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan
cincin terakhir adalah faktor pengalinya.
Misalnya
resistor dengan cincin kuning, violet, merah dan emas. Cincin berwarna emas
adalah cincin toleransi. Dengan demikian urutan warna cincin resistor ini
adalah, cincin pertama berwarna kuning, cincin kedua berwarna violet dan cincin
ke tiga berwarna merah. Cincin ke empat yang berwarna emas adalah cincin
toleransi. Dari tabel 1.1 diketahui jika cincin toleransi berwarna emas,
berarti resistor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansinya dihitung sesuai
dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan
dari resistor ini.
Karena
resistor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga cincin selain cincin
toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh cincin pertama dan cincin
kedua. Masih dari tabel 1.1, diketahui cincin kuning nilainya = 4 dan cincin
violet nilainya = 7. Jadi cincin pertama dan ke dua atau kuning dan violet
berurutan, nilai satuannya adalah 47.
Cincin
ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna cincinnya merah berarti faktor
pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor
tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4700 Ohm = 4,7K
Ohm (pada rangkaian elektronika biasanya di tulis 4K7 Ohm) dan toleransinya
adalah + 5%. Arti dari toleransi itu sendiri adalah batasan nilai resistansi
minimum dan maksimum yang di miliki oleh resistor tersebut. Jadi nilai
sebenarnya dari resistor 4,7k Ohm + 5% adalah :
Toleransi
=
5% x R
= 5% x 4700
= 235
Jadi,
Rmaksimum
= 4700 + 235 = 4935 Ohm
Rminimum = 4700 – 235 = 4465 Ohm
Apabila
resistor di atas di ukur dengan menggunakan ohmmeter dan nilainya berada pada
rentang nilai maksimum dan minimum (4465 s/d 4935) maka resistor tadi masih
memenuhi standar. Nilai toleransi ini diberikan oleh pabrik pembuat resistor
untuk mengantisipasi karakteristik bahan yang tidak sama antara satu resistor
dengan resistor yang lainnya sehingga para desainer elektronika dapat
memperkirakan faktor toleransi tersebut dalam rancangannya. Semakin kecil nilai
toleransinya, semakin baik kualitas resistornya. Sehingga dipasaran resistor
yang mempunyai nilai toleransi 1% (contohnya resistor metalfilm) jauh lebih
mahal dibandingkan resistor yang mempunyai toleransi 5% (resistor carbon).
Spesifikasi
lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan selain
besar resistansi adalah besar watt-nya atau daya maksimum yang mampu ditahan
oleh resistor. Karena resistor bekerja dengan di aliri arus listrik, maka akan
terjadi disipasi daya berupa panas sebesar :
Semakin besar ukuran fisik suatu
resistor, bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor
tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 5, 10 dan 20
watt. Resistor yang memiliki disipasi daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya
berbentuk balok memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang
berbentuk silinder dan biasanya untuk resistor ukuran besar ini nilai resistansi
di cetak langsung dibadannya tidak berbentuk cincin-cincin warna, misalnya
100Ī©5W atau 1KĪ©10W.
Jenis
Resistor
1. Resistor tetap
Ini merupakan resistor yang memiliki
nilai hambatan tetap dan permanen. Untuk dapat melihat seberapa besar nilai
hambatan serta seberapa besar nilai toleransi yang ada didalamnya, hanya saja
dengan membaca garis warna yang berada pada bagian luarnya saja.
2. Resistor variable
1
Potensiometer
Ini adalah jenis resister Variabel
dimana jenis resitor ini memiliki nilai Resistensinya yang dapat berubah-ubah
tergantung porosnya yang dapat diputar dengan sebuah tuas yang ada pada
Potensiometer. Nilai pada resistor ini biasanya tertulis dengan kode angka yang
dapat ditemukan pada bagian badan Potensiometer.
Rheostat
Jenis ini adalah Resistor yang dapat
melakukan tugasnya pada tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat merupakan jenis
resistor yang terbuat dari lilitan kawat resistif dimana nilai resistansinya
dapat dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.
Preset Resistor (Trimpot)
Jenis Resistor yang juga dikenal
dengan nama Trimmer Potensiometer atau Trimpot merupakan Resistor yang dapat
berfungsi sama dengan Resistor Potensiometer. Akan tetapi ukurannya saja yang
kecil dan juga tiak mempunyai tuas. Untuk mengatur nilai Resistansinya, Ini
memerlukan bantuan obeng dengan tujuan supaya porosnya dapat berputar.
3
Resistor
NTC dan PTC.
NTC
(Negative Temperature Coefficient), yaitu resistor yang nilainya akan bertambah
kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTC (Positive Temperature
Coefficient), yaitu resistor yang nilainya akan bertambah besar bila
temperaturnya menjadi dingin.
4
Resistor
LDR
LDR
(Light Dependent Resistor) yaitu jenis resistor yang berubah hambatannya karena
pengaruh cahaya. Bila terkena cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar,
sedangkan bila terkena cahaya terang nilainya menjadi semakin kecil.
Rangkaian Resistor
Dalam
praktek para desainer kadang-kadang membutuhkan resistor dengan nilai tertentu.
Akan tetapi nilai resistor tersebut tidak ada di toko penjual, bahkan pabrik
sendiri tidak memproduksinya. Solusi untuk mendapatkan suatu nilai resistor
dengan resistansi yang unik tersebut dapat dilakukan dengan cara merangkaikan
beberapa resistor sehingga didapatkan nilai resistansi yang dibutuhkan.
Ada
dua cara untuk merangkaikan resistor, yaitu :
- Cara Serial
- Cara Paralel
- Rangkaian resistor secara
serial akan mengakibatkan nilai resistansi total semakin besar.
Di
bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara serial.
- Sedangkan rangkaian resistor
secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti semakin
kecil.
Di
bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara paralel
Di bawah ini beberapa rumus (Hukum Ohm)
yang sering dipakai dalam perhitungan elektronika :
Semoga artikel ini bisa bermanfaat. Terus belajar